Flazz BCA yang akhir2 ini gencar dipromosikan sebagai alternatif alat pembayaran yang lebih praktis dari uang tunai ternyata tidak seaman yang dibayangkan.
Dengan menggunakan kartu Flazz BCA,
kita tidak perlu repot2 membawa uang tunai berlembar2, mudah dalam melakukan topup, tidak ada minimum transaksi (seperti yang biasa diberlakukan untuk penggunaan credit card ato debit card), tidak ada biaya tambahan (selain biaya yang dikenakan pertama kali untuk penggantian kartu), plus diskon2 yang ditawarkan dengan penggunaan flazz BCA
itulah banyak alasan lainnya yang mendorong saya untuk ikut menggunakan Flazz BCA sebagai alat pembayaran sehari2, disamping pendorong utamanya adalah : Binusian-Card Flazz yang saya dapatkan secara gratis sebagai salah satu karyawan Binus 😛
Info buat yang belum tau : Binus card (baik kartu mahasiswa maupun kartu karyawan Bina Nusantara University) mulai tahun 2008 selain berfungsi sebagai alat pengenal juga berfungsi sebagai alat pembayaran (dengan teknologi chip dan RFID yang embeded di dalamnya, bekerja sama dengan pihak BCA), singkatnya, Binusian-Card Flazz = binus card + flazz card. Binusian-Card Flazz.
Binus Card - Karyawan
Namun sayangnya, penggunaan Flazz card ini tidak senyaman yang saya bayangkan sebelumnya. Berawal dari penggunaan Flazz card untuk membayar makan siang difoodcourt Binus Anggrek senilai 8rb, saya mulai merasa keganjilan dalam jumlah saldo yang tersisa. Topup awal yang saya masukkan adalah 100rb, transaksi sebelumnya yang saya lakukan senilai 10rb, sisa saldo 90rb sebelum saya melakukan pembayaran makan siang tersebut. Namun ketika melakukan pembayaran, saldo yang muncul pada flazz reader nya hanya tersisa 74rb, saya sempat menanyakan pada penjualnya, apakah terautodebet 2x? sambil mengecek struk yang tercetak, penjual tersebut meng-tidak-an pertanyaan saya.
90.000 – 8.000 = 74.000????
Memank 8rb bukan jumlah yang cukup besar untuk dipermasalahkan, namun bagaimana jika transaksi yang saya lakukan senilai 500rb dan terautodebet 2x senilai 1jt?? (max pengisian flazz = 1jt). Beberapa hari setelah kejadian tersebut, dengan tujuan utama mengambil key BCA di KCU wisma asia, saya sekalian komplain mengenai kartu flazz tsb. Dari pihak CS BCA, menyuruh saya mengisi form keluhan, kemudian mencetak transaksi yang pernah saya lakukan dengan menggunakan Flazz card saya. Dari hasil print-out tersebut ternyata benar, ada transaksi debet 2x dengan nilai yang sama dan waktu yang bersamaan. Keluhan saya diakhiri dengan janji keluhan akan diproses selama 14 hari kerja dan saldo yang “hilang” tersebut akan di kredit langsung ke rekening saya. Keluar BCA dengan perasaan yang lebih tenang.
Namun kenyataannya, saat mengeprint buku tabungan di awal bulan, sama sekali tidak ada nilai 8rb dikolom kredit, padahal sudah lewat beberapa hari dari 14 hari yang dijanjikan. Keesokan harinya, menuju KCP BCA Binus dengan membawa salinan form keluhan yang pernah saya isi, saya mengklarifikasi form tersebut di bagian CS. Jawaban yang saya terima cukup mengecewakan :
“Sebelumnya sudah dikonfirmasi melalui hallo BCA?” (jawab = belum)
“Maap, untuk masalah flazz belum bisa di tangani di kantor cabang pembantu. Mungkin ibu bisa coba menghubungi hallo BCA.” (me : masih rada ngotot coba untuk di cek).
(CS mencoba menenangkan)
“Memang untuk masalah flazz ini agak lama ditangani. Kemarin juga ada masalah yang sama, flazz nya terautodebet 2x, tapi sudah berhasil ditambahkan pada rekening. Coba ibu telepon hallo BCA untuk menanyakan keluhan dengan no id ini (sambil menunjuk no di form keluhan) sudah di follow up apa belum? “
(dengan perasaan sedikit kesal keluar KCP binus)
Beberapa menit kemudian…..
Berusaha menelepon Hallo BCA yang setelah beberapa kali menelepon akhirnya diangkat juga oleh CS-nya.
Hasilnya???
Ternyata untuk layanan Hallo BCA juga belum dapat menangani masalah Flazz ini, “belum ada sistem nya”, alasan yang diberikan oleh CS BCA tsb. Masalah Flazz Card cuma bisa ditangani di Kantor Cabang Utama. Padahal CS di Binus yang menyuruh saya untuk menelepon Hallo BCA. Hal ini yang benar2 membuat saya kesal, merasa dioper2, dan ga mendapatkan hasil sama sekali, malah menghabiskan waktu dan pulsa….. ==”
Bener2 kecewa dengan pelayanan Bank BCA ini, kepercayaan terhadap produk2 BCA pun sudah menurun….
Buat yang penasaran akhir nya gimana…
Sampe detik ini saya belum sempat ke KCU BCA. Why? selain kendala waktu (kerja pukul 07:00-15:00, yang tidak memungkinkan untuk ke sana), saya sudah terlanjur kecewa dan malas mengurusnya.
Mungkin suatu saat nanti….
Masih pake flazz? -> masih, mau abisin saldo nya….sambil mikir2 mau topup lagi apa ga.
Masalah autodebet 2x ketika menggunakan Flazz BCA ternyata cukup banyak terjadi (dari pengakuan CS di Binus) dan artikel berikut :
SuaraPembaca.
Wua……… Blog pertama yang aku tulis malah isinya keluhan :”>
Bis bingung mau mule darimana, kebetulan kepikiran masalah ini. Saran aja buat yang memakai flazz card, bukan untuk tidak menghentikan pemakaian Flazz card, tapi untuk lebih berhati2.
“Orang bijak belajar dari pengalaman orang lain” 😛
Tip : Sebaiknya ketika menempelkan Flazz card pada reader (ketika melakukan transaksi) jangan buru2 mencabutnya, tunggu sampe tulisan “sisa saldo : xxxxx” muncul di layar. Mungkin ini salah satu penyebab masalah2 autodebet2x.
Update : untuk uang sebesar 8 ribu rupiah akhir nya telah masuk ke dalam rekening saya, meski memakan waktu lebih lama dari yang dijanjikan.